JAKARTA – Presiden Jokowi sedang menimbang-nimbang mengangkat eks Hakim Agung Artidjo Alkotsar sebagai calon anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK). Kalau sampai Artidjo beneran masuk Dewas KPK, pamor Jokowi diperkirakan akan naik lagi, karena memilih “Algojo koruptor” dalam Dewas KPK.

Dukungan Artidjo agar menduduki posisi Dewas KPK mendapatkan respon positif dari beberapa tokoh diantaranya adalah Cendekiawan muslim yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii yang menilai Artidjo Alkostar layak menjadi anggota Dewas KPK.

Syafii menilai KPK perlu orang yang tak hanya paham hukum, tapi juga mampu beradaptasi dengan keadaan dinamis. Sebab menurutnya pemberantasan korupsi harus berorientasi masa depan.

“Ya sangat tepatlah ya, tapi yang luwes juga dicari itu ya. Jangan hanya yang tahu hukum aja, tapi juga luwes, yang melihat sesuatu itu dari bermacam spektrum, perspektif,” kata Syafii dalam jumpa pers Maarif Award 2020 di Kantor Maarif Institute, Jakarta, Rabu (18/12).

Syafii berpendapat selama ini ada beberapa penasihat KPK yang terlalu melihat masalah pemberantasan korupsi secara hitam putih. Menurutnya, KPK perlu lebih fleksibel agar agenda pemberantasan korupsi berjalan secara jangka panjang.

Selain itu, Syafii juga menyarankan Presiden Joko Widodo untuk memilih Dewas KPK yang punya rekam jejak baik dan bisa diterima oleh publik.

“Rekam jejak itu betul diterima publik. Publik kan masih bagus ya, akal sehat masih ada. Dan jangan orang partai, kecuali orang partai yang sudah waras,” tegas mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

Sebanyak lima anggota Dewas KPK rencananya akan dilantik bersama dengan lima komisioner KPK 2019-2023 pada 20 Desember 2019. Presiden Joko Widodo mengungkapkan sejumlah nama telah masuk dalam daftar calon anggota Dewan Pengawas KPK. Salah satunya Artidjo Alkostar.

“Ada hakim Albertina Ho, itu tapi belum diputuskan lho ya, Pak Artidjo, saya ingat tapi lupa, dan belum diputuskan,” kata Jokowi.

Dukungan juga datang dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menilai Artidjo sebagai hakim yang ‘lurus’.

“Semua sudah tahu Artidjo adalah hakim yang lurus yang kita harapkan juga sebagai pengawas itu juga bersikap tegak lurus terhadap persoalan-persoalan penegakan hukum yang ada di KPK, terutama dalam hal pemberantasan korupsi,” kata Bamsoet di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Bamsoet mengimbau MPR dan DPR agar mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan nama-nama Dewas KPK. Selain Artidjo, ada nama eks pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki dan hakim Albertina Ho yang juga diusulkan menjadi Dewas KPK.

“Ya pokoknya posisi parlemen ini, apa pun yang sudah dipilih pemerintah, menurut saya, perlu didukung karena itulah pilihan yang terbaik yang sudah dipikirkan secara masak-masak, termasuk pilihan terhadap satu nama yang namanya Artidjo,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.