JAKARTA – Asyik, mulai Januari 2020, pemerintah akan mulai menjalankan program kartu prakerja alias pengangguran untuk membantu meningkatkan sumber daya pekerja dan menyiapkan SDM Indonesia memasuki dunia hingga menjadi wirausaha.

Untuk mempermudah program ini, pemerintah akan membuat aplikasi khusus berbasis digital.

“Kartu prakerja mendorong pelatihan bagi mereka yang belum kerja. Unemployment benefit. Yakni re-skilling terimbas PHK, mekanismenya pemerintah akan dorong usaha-usaha atau pelatihan di Indonesia yang bersertifikasi. Pemerintah akan membuat aplikasi digital prakerja,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Rakornas Indonesia Maju di SICC, Bogor, Rabu (13/11).

Airlangga mengatakan program ini ditujukan bagi orang yang tak bekerja di atas usia 18 tahun dan sedang tidak sekolah.

“Kegiatan ini akan gunakan aplikasi. Sedang disiapkan 2-3 bulan dan pemda akan bantu. Biaya bervariasi Rp3-7 juta. Pemerintah punya fleksibilitas,” katanya.

Ia mengatakan beberapa keahlian yang akan diberikan kepada para peserta antara lain pelatihan coding, pelatihan untuk tenaga barista dan banyak lain. Program ini akan menelan biaya Rp 10 triliun diperkirakan akan serap 2 juta tenaga kerja.

“Dengan pertumbuhan ekonomi 5%, tenaga yang diserap 2,5 juta didorong manufaktur dan pariwisata. Parawisata sedang disiapkan homestay,” katanya.

Kartu prakerja mulai bisa digunakan pada Januari 2020. Lewat program kartu pekerja ini, para pengangguran akan mendapat pelatihan dan gaji dari pemerintah antara Rp 300-500 ribu per bulan selama 3 bulan saja.

Temukan juga kami di Google News.