Jakarta – Center For Budget Analysis (CBA) melihat, memantau dan memperhatikan sejumlah pemberitaan, keluhan dan informasi langsung dari para pemudik khususnya yang menuju di Pulau Jawa tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dapat disimpulkan pemerintahan Jokowi gagal total dalam manajemen mudik tahun 2016 ini.
“Sudah semestinya pejabat yang bertanggungjawab dalam mudik 2016 ini mundur dari jabatannya karena terbukti secara nyata gagal total dalam mengorganisasi pemudik tahun 2016,” tegas Direktur Eksekutif CBA Uchok Sky Khadafi, Senin (4/7/2016).
Disebutkan Uchok, berpuluh-puluh jam rakyat mulai dari bayi, lansia dan masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman terjebak di kemacetan yang tak jelas kapan berakhir. Kata Uchok, Negara dituding sama sekali tidak hadir di tengah kemacetan berpuluh-puluh jam tersebut. Janji Jokowi di bawah kepemimpinannya Negara akan hadir dalam persoalan rakyat terbukti hanyalah pepesan kosong atau cerita kosong banget.
“Kerugian rakyat para pemudik tak terhitung lagi,” sebut Uchok.
Dikatakan pengamat anggaran politik itu, mulai BBM yang boros, bila diasumsikan mobili saja sebanyak 2.4 juta bisa menghabiskan alokasi anggaran untuk beli bensin sebesar Rp.1.3 Triliun untuk perhari dan juga uang transportasi yang membengkak hingga kesehatan para pemudik yang terganggu semestinya menggugah pemerintah untuk hadir. Namun harapan itu sia-sia. Rakyat seperti tak punya pemerintah.
“Ini benar-benar pemerintahan ‘Auto Pilot’,” tegas Uchok.
Mirisnya lagi, tambah Uchok, di tengah rakyat susah di jalan untuk mudik, putera Jokowi membagi video adu ponco dengan Jokowi. Ini tindakan yang tak patut, yang seolah mengejek rakyat yang bersusah payah untuk mudik ke kampung halaman. Rakyat sudah jenuh dengan tontotan yang tak memiliki makna bagi rakyat.
“Tolong hentikan gymick-gymick palsu yang tak memberi arti apa-apa bagi rakyat itu. Jokowi mestinya sadar dan sensitif. Katanya merakyat, nasib rakyat yang berpuluh-puluh jam di jalan saja tak paham,” sindir Uchok.
Uchok melanjutkan melihat alokasi anggaran dari APBN tahun 2016 dari kementerian perhubungan untuk kegiatan lebaran dan lain-lain sangat cukup besar dan mahal pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian disediakan alokasi anggaran sebesar Rp.9.9 milyar, dan Rp.100.1 milyar untuk subsidi angkutan kereta api. kemudian, Ditjen Perhubungan Darat mengalokasi anggaran untuk lebaran dan lain lain sebesar Rp.27.6 milyar.
“Alokasi anggaran ini besar, tapi pihak pemerintah benar benar gagal total untuk pelayaan rakyat untuk mudik. Dan Menteri perhubungan silahkan mengundurkan diri saja, dasar kamu tidak tahu malu. orang mudik sudah tersiksa d jalan, rakyat malahan disuguhi Presiden Jokowi dan anaknya lagi aduh ponco. dimana iya rasa empati dan tanggungjawab Jokowi sebagai presiden. tanya pada rumput bergoyang, jangan tanya anggota dewan yang lagi sibuk menghitung THR (Tunjangan Hari Rebaran) yang tidak mau melakukan pengawasan atas pelayanan mudik presiden Jokowi yang kacau diman-mana, dan macet dimana-mana,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan