JAKARTA – Sekretaris umum di Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Betawi Perguruan Tinggi Ilmu Alquaran (PTIQ) Jakarta Ihsan Wildan menyoroti konflik internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terlebih adanya tudingan banyak pihak bahwa penyidik internal terpapar virus politik.

“KPK cuma menangani kelas receh dan parahnya sudah menjadi alat politik pihak tertentu untuk mengkriminalisasi lawan politiknya,” ungkap Ihsan, hari ini.

Lebih lanjut, Ihsan mendesak agar Agus Rahardjo cs bersikap tegas dalam menyelesaikan aksi ‘cakar-cakaran’ yang terus berkembang di internal instansi anti rasuah tersebut.

“Agus Rahardjo tak tegas dan justru lebih memihak pada penyidik gerbongnya Novel. Aksi cakar-cakaran ini kan bermula saat gerbongnya Novel ingin jadi penyidik tanpa tes,” bebernya.

“Bayangkan sekelas penyidik KPK, perekrutan bisa tanpa tes. Anak SD saja ada tesnya,” sindir Ihsan.

Maka itu, dia berharap Komisi III memanggil Agus Rahardjo untuk mengevaluasi KPK dan mencari solusi atas kekisruhan yang terjadi di internal.

“Suara-suara sumbang KPK bermain politik semakin deras. Ini harus dihentikan. Jelang Pemilu kemarin nampak sekali KPK gencar lakukan over acting OTT ke kubu 01, dan nampak diskriminasi 02 tak ada yang disentuh,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.