Penghujung Pengumuman Hasil Pemilu, Gerbong 02 Diminta Waspadai Penumpang Gelap

JAKARTA – Gerbong capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali diingatkan agar mewaspadai penumpang gelap di penghujung laga Pilpres 2019 yakni pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh KPU.

“Ini awalnya kelompok ini dimanfaatin karena militannya oleh 02. Tapi sekarang malah ditunggangi 02 dan dimanfaatin balik sama kelompok HTI. Coba lihat di rumahnya Prabowo itu semua sekarang yang ada tokoh pro HTI,” kata Ketua Pernusa Pangeran Norman, hari ini.

Lebih lanjut, Norman menyebut indikasi sel-sel tidur mulai keluar dari sarangnya, terbukti tertangkapnya teroris di Bekasi yang akan meledakkan 22 Mei nantinya.

“Semua ini nggak main-main. Jadi wibawa negara ini dipertaruhkan dan akan terjadi perang ideologi,” ucapnya.

Dia menambahkan koalisi 02 sudah mulai terpecah karena tercium gejala-gejalanya. Kata dia, penumpang gelap ini akan menunggu momen dan ancaman ini tak main-main.

“Partai-partai di 02 jadi pecag karena sudah tercium gejala-gejala itu. Gak main-main ini bukan gertak sambal,” tambah dia lagi.

Sementara itu, Pengamat Teroris Stanislaus Riyanta menyayangkan gerbong yang mengakomodir kelompok radikal dan teroris ini. Kata dia, mereka ini membutuhkan tempat untuk eksis, salah satunya ada organisasi yang dibubarkan.

“Di kubu 02 itu ada kepentingan politik dan ideologi. Nah yang kepentingan ideologi mendukung PS karena pertimbangan tertentu. Ada kecenderungan bahwa organisasi yang dilarang pemerintah ini merapat ke 02,” sebut Stanislaus.

“Bergabung ke 01 kurang tepat karena nasionalisme, mereka tak bisa survive,” katanya lagi.

Oleh karenanya, Stanislaus berpesan agar gerbong tersebut mewaspadai gerakan-gerakan penumpang gelap yang berpotensi melakukan kekerasan.

“Aksi teror ini musuh bersama dan kelompok ini merusak demokrasi. Sekali lagi, yang salah itu yang mengakomodir mereka,” ucap Stanislaus.

Lebih jauh, Stanislaus menegaskan kelompok terors akan memanfaatkan Pemilu lantaran di momentum itu ada titik-titik rawan mereka melakukan aksinya. Seperti konsentrasi aparat, kerumunan massa dan media massa.

“Momen menguntungkan ini nilainya semakin tinggi. Mereka mencari momen agar bernilai,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Bravo-5 yang mendukung capres dan cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi mengungkap bahwa ada penumpang gelap di kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang terindikasi membawa idealisme perusak NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Fachrul mengatakan indikasi tersebut sudah beredar di kalangan purnawirawan TNI yang tergabung di Bravo-5 melalui aplikasi WhatsApp atau WA.

“Beberapa tokoh provokatornya sudah menjual bualan melalui WA bahwa mereka menyatakan tak butuh Prabowo tapi mereka berusaha menegakkan idealisme yang terindikasi merusak ideologi NKRI yaitu Pancasila,” ungkapnya di Markas Bravo-5 di Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).

Mantan Wakil Panglima TNI itu menyatakan para penumpang gelap itu terindikasi berusaha menegakkan idealismenya melalui pernyataan ‘people power’.

Fachrul yakin bahwa Prabowo Subianto tak akan membenturkan sesama anak bangsa melalui ‘people power’.

“Kita percaya beliau adalah seorang patriot yang tak akan merusak negaranya sendiri, oleh karena itu kami tidak berprasangka bahwa Pak Prabowo sebagai penggerak people power, sangat mungkin pendorong people power itu diupayakan pihak ketiga sebagai penumpang gelap di Pemilu 2019,” tegasnya.

Temukan juga kami di Google News.