JAKARTA – Aliansi Muslim Indonesia (AMI) memgaku tak habis pikir dengan Capres 02 Prabowo Subianto yang dinilai terlalu pagi mendeklarasikan kemenangannya.

Dasar deklarasi itu berdasarkan hasil hitung cepat alias Quick Count PA 212 yang disebut unggul 62 persen. Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPK) sendiri masih belum memutuskan.

“Kenapa lebih percaya PA 212 daripada KPU. Cocoknya netizen nobatkan Prabowo sebagai Presiden 212,” ungkap aktivis AMI Muhammad Aditya, hari ini.

“Padahal sudah jelas hasil resmi mestinya menunggu dari KPU, terlalu pagi Prabowo deklarasi kemenangan,” sebutnya lagi.

Adit pun memprediksi Prabowo bisa ditinggalkan orang-orang terdekatnya seperti isu yang berkembang bisa jadi kenyataan. Kata dia, bisa jadi benar Sandi orang pertama yang tidak setuju ada deklarasi kemenangan.

“Beredar isu benar atau hoaks kita tidak tahu, yang tahu ya Sandi sendiri. Kalaupun benar alasannya malu-maluin lalu Sandi pun gak ikut deklarasi pertama. Lalu Prabwowo marah, Sandi ikut deklarasi esok harinya tapi ekspresinya hampa, linglung,” tuturnya.

Dan prediksi terparah, SBY ikut-ikutan meninggalkan Prabowo. Sebab, katanya, disinyalir ada kode keras SBY menampakkan ketidaksetujuannya dengan Prabowo.

“SBY perintahkan kadernya di BPN untuk cabut.
Kalau jeli memperhatikan, SBY sekarang dikeliling orang-orang PA 212 yang demo di Monas berjilid. Seperti Slamet Maarif, Amien Rais, Al Khathath, Bachtiar Nasir, dll,” terangnya.

“Jadi seperti diawal saya sampaikan kalau nanti ujungnya, kalau dia percaya PA 212 daripada KPU. Cocoknya jadi Presiden 212 saja,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.