Jakarta – Indonesian Police Watch (IPW) menyebut ada sembilan tugas yang menjadi prioritas bagi Komjen Tito Karnavian jika menjadi Kapolri. Kesembilan tugas ini merupakan top urgent yang harus menjadi program jangka pendek, yang perlu dituntaskan karena menyangkut kepentingan anggota Polri maupun masyarakat.
“Kami berharap, dalam membuat konsepnya, baik dalam uji kepatutan di DPR maupun dalam konsep kerja, Tito jangan seperti sejumlah Kapolri sebelumnya, yang cenderung terjebak dalam retorika dan angan-angan yang sulit diwujudkan dan tidak pernah direalisasikan,” ungkap Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Kamis (23/6/2016).
Sehingga, kata Neta, konsep dan rencana kerjanya hanya retorika kosong. Tito harus membuat konsep yang realistis hingga bisa segera diwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh publik.
Sembilan hal yang patut segera diwujudkan Tito tersebut antara lain segera membuat Call Center, memperbaiki Pelayanan Publik, membenahi sistem pendidikan Polri, mewujudkan rekrutmen berbasis kompetensi dengan assesment system, memperkuat sistem pengawasan internal agar Polri berani bersikap tegas untuk menghukum dan memproses polisi polisi brengsek, menata penggunaan anggaran pengadaan agar tepat guna, memperjuangkan renumerasi 100 persen untuk anggota Polri, menuntaskan 9 kasus korupsi yang pernah dibongkar Buwas (seperti kasus Pelindo 2 dan kasus Pertamina Foundation), dan menuntaskan Operasi Tinombala dengan segera menangkap Santoso.
“Kami berharap Tito tidak bersikap seperti kapolri kapolri sebelumnya yang terlalu banyak bicara gombal tentang reformasi Polri, padahal memberantas percaloan dalam pengurusan SIM saja tidak mampu,” tuturnya.
Sangat ironis, kata Neta, reformasi Polri sudah berjalan 27 tahun dan retorika perubahan kepolisian pun selalu dikumandangkan, tapi faktanya untuk mengurus SIM saja publik masih diteror dengan aksi percaloan.
Selain buruknya pelayanan publik, Polri menjadi satu satunya kepolisian dunia yang tidak punya call center. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban kejahatan tidak tahu harus melapor kemana agar kasusnya bisa dengan cepat ditangani Polri.
Oleh karenanya, lanjut Neta, IPW berharap Tito fokus pada hal-hal kecil yang menyangkut kepentingan publik dan jangan larut pada retorika-retorika besar yang tidak mengakar dan tidak akan pernah bisa diwujudkan.
“Dengan fokus pada hal-hal kecil yang menyangkut kepentingan publik, keberadaan Polri benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan