JAKARTA – Pengamat politik Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, A Bakir Ihsan meminta agar generasi muda Indonesia tetap menjaga daya kritisnya dalam memahami dan menerapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.

Tujuannya agar bagaimana ideologi trans nasional tidak masuk dan merusak ideologi yang sudah ada dan menjadi warisan para pendiri bangsa ini.

“Daya kritis pemuda sangat dibutuhkan dalam melawan ideologi radikalisme dan trans nasional. Pemuda berperan penting membawa perubahan dan perbaikan,” kata Bakir dalam dialog publik Milad KMI ke-10 dengan tema “Meneguhkan Peran Pemuda Melawan Radikalisme & Tantangan Ideologi Transnasional” yang bekerjasama dengan BRI, Mandiri dan Jamkrindo di Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Dalam beragama, Bakir meminta agar bangsa Indonesia bisa lebih tampil, bersikap dan berpikir secara moderat. Tidak selalu bersikap dan mengumbar sesuatu yang cenderung ekstrem dan kaku.

“Pemuda indonesia harus kritis dan tidak mudah terjebak pada ideologi trans nasional. Pemuda Indonesia harus tampil moderat karena itulah jati dirinya,” tuturnya.

Pemuda mudah terpapar paham radikalisme dan ideologi transnasional disebabkan oleh kebebasan yang cenderung tak terkontrol sehingga ideologi tersebut benas diekspresikan. (**)

Temukan juga kami di Google News.