JAKARTA – Menggelar milad yang ke 10 tahun, Kaukus Muda Indonesia (KMI) sebagai organisasi yang menjadi wadah pemuda cipayung untuk berkreasi dan bersuara berusaha untuk terus berkiprah agar suara-suara kritis pemuda dan mahasiswa tetap terkoordinir.

Ketua Umum KMI, Edi Homaidi mejelaskan bahwa dalam kiprahnya mengelola organisasi tersebut, ia mengaku tetap berusaha keras agar para pemuda dan mahasiswa Indonesia tetap bisa beraktifitas untuk mengembangkan literasi dan daya kritis mereka.

Apalagi kata Edi, pemerintah Indonesia harus tetap mendapatkan masukan dan kontrol dari para agent of change itu, sehingga jalannya roda pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Kegiatan KMI selama ini fokus pada upaya mengkritisi dengan memberikan ide dan hal solutif terhadap persoalan kebangsaan dan juga terhadap apa yang menjadi kebijakan pemerintah,” kata Edi dalam siaran persnya hari ini, Selasa (5/3/2019).

Diskusi dan memperkaya literasi memang menjadi agenda yang paling menonjol di dalam organisasi KMI itu. Maka dalam kegiatan milad ke 10 itu, Edi mengatakan jika pihaknya menggelar kegiatan selama 3 hari berturut-turut yang di dalamnya ada sesi diskusi yang dibantu oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Agenda hari ini hanya konfrensi pers. Lanjut esok (6/3) acara simposium pemuda dengan tema ‘Meneguhkan Peran Pemuda Melawan Radikalisme dan Tantangan Ideologi Transnasional’, jelasnya.

Tak lupa aktivis kawakan itu juga mengapresiasi bantuan dari BRI terhadap acara Milad KMI ke-10.

“Saya ucapkan terima kasih kepad BRI yang telah memberikan support kepada kegiatan kami. Semoga BRI semakin sukses dan jaya kedepannya,” sambung Edi.

Dan di hari terakhir, rangkaian kegiatan milad ke 10 ini Edi akan menggelar santunan anak yatim yang dilakukan langsung di sekretariat mereka di Jalan Salemba Tengah Nomor 59, Jakarta Pusat

“Hari Kamis (7/3) ada santunan anak yatim,” tutupnya.

Temukan juga kami di Google News.