JAKARTA – Ratusan massa mengatasnamakan Solidaritas Peduli Aktivis Hilang (SPAH) menggeruduk Gedung Komnas Ham Jalan Latuharhari 4B Menteng Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2018).

Untuk kesekian kalinya, berbagai elemen kembali mempertanyakan keseriusan Komnas Ham untuk segera memanggil dan memeriksa aktor kunci peristiwa kerusuhan 1997-1998 yang menyebabkan banyaknya aktivis yang hilang.

“Sepertinya bukan elemen kita saja yang mendesak agar Komnas Ham panggil Prabowo Subianto terkait kasus dugaan pelanggaran ham peristiwa 98. Tapi sampai sekarang Komnas Ham letoy tidak ada keseriusan sama sekali,” tegas Koordinator aksi Rico.

Lebih lanjut, Rico menilai aneh dan salah kaprah jika ada ada pihak yang membandingkan pelanggaran ham di era 98 dan era Jokowi. “Berapa banyak aktivis yang hilang waktu 98, tapi sampai sekarang Komnas Ham tak kunjung menuntaskannya. Dibiarkan mengambang tak jelas,” ucapnya.

“Progresnya sampai dimana hasil koordinasi dengan Kejagung. Buka ke publik sejauh mana perkembangannya,” kata Rico lagi.

Dia yang mengaku mengagumi sosok Prabowo yang merupakan Capres hasil ijtima ulama itu untuk mendatangi Komnas Ham untuk memberikan klarifikasi atas kaitannya dalam kasus tersebut.

“Capres hasil ijtima ulama jangan lari dari kenyataan, itu bukan mental ksatria. Hadapi semua ini, jangan sampai ada yang menyebut sudah ogah di tes ngaji, masa ke Komnas Ham kasih klarifikasi atas kasus 98 juga ogah. Ini kan boomerang,” cetusnya.

“Kami siap memilih Prabowo tapi klarifikasi dulu kasus itu, dan tunjukkan mana para aktivis yang hilang. Orang tua para aktivis masih menunggu jawabanmu,” tambah dia lagi.

*HEBOH KARANGAN BUNGA DI RSCM LAWAN HOAKS SELANG CUCI DARAH*

*HOAKS SELANG CUCI DARAH MIRIP HOAKS RATNA SARUMPAET*

Selain itu, Rico juga merespons hebohnya karangan bunga di RSCM untuk melawan hoaks alias berita bohong terkait pernyataan Prabowo soal informasi selang cuci darah yang dipakai hingga 40 kali.

“Ini kan mirip dengan hoaks penganiyaan Ratna Sarumpaet, kenapa Prabowo masih saja ulangi lagi. Orang terdekat Prabowo kayaknya sengaja beri informasi sesat,” kata dia.

Kendati demikian, pihaknya menyatakan mendukung RSCM untuk menyuarakan kebenaran dengan melawan informasi bohong.

“Demi nama baik RSCM dan profesi dokter, kami mendukung kalian. Gila aja jika dokter yang bekerja di RSCM itu dituding gunakan selang cuci darah yang sama untuk 40 orang. Jahat sekali, gak mungkin lah jika abaikan resiko penularan penyakit,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.