JAKARTA – Kader polah, partai kena getah. Itu yang terjadi antara Partai Hanura dan salah satu kadernya bernama Sisca Dewi, yang kini tengah diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas tuduhan pemerasan, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan.

Artis dangdut papan bawah itu, memang besar sensasi kecil prestasi. Mengetik nama Sisca Dewi di laman Google, misalnya, yang muncul adalah kasus-kasus sebelumnya sebagai pelakor (perebut lelaki orang). Ada berita tentang dia dilabrak istri bupati. Ada cerita kedekatannya dengan Roy Marten yang membuat gundah Anna Maria. Dan banyak kisah miring lain, termasuk cerita membangun masjid dengan nama Al-Scadew (diambil dari nama Sisca Dewi), yang kemudian ditolak warga karena ditengarai dana yang digunakan berasal dari dana haram, jual tubuh, dan memeras.

Itu pula yang membuat miris Ahmad Latupono, pimpinan Laskar Hati Nurani. Karenanya, dengan membawa tak kurang dari 50 orang massa Laskar Hati Nurani, mereka menggerudug kantor DPP Partai Hanura, The City Tower, Jl MH. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.

Dalam aksinya, Laskar Hati Nurani menuntut agar majelis hakim yang tengah mengadili Sisca Dewi, menjatuhkan hukuman berat. Kepada Partai Hanura, Laskar Hati Nurani menuntut agar memecat Sisca Dewi sebagai kader Partai Hanura.

Sejumlah spanduk yang mereka bentangkan, antara lain bertuliskan, “Gerakan moral dukung Hanura pecat Sisca Dewi Yang diduga punya rekam jejak buruk!!!”. Spanduk lain bertuliskan, “Beri hukuman seberat – beratnya ke Sisca Dewi !!”. Ada lagi yang berbunyi, “Segera pecat Sisca Dewi dari partai Hanura” dan “Kami tak ingin Hanura jadi rusak gara-gara Sisca Dewi.”

Dalam orasinya, Ahmad mengatakan aksi kali ini adalah gerakan moral untuk menyelamatkan Hanura akibat borok kelakuan pedangdut Sisca Dewi selama ini.

“Kami minta Hanura segera memecatnya, karena sosok Sisca tidak layak dijadikan kader Hanura. Pedangdut yang kini bermasalah hingga meja hijau itu memiliki rekam jejak yang kurang baik dan melekat dengan citra ‘pelakor’ (perebut lelaki orang), yang nantinya malah akan membuat buruk citra partai,” ungkap Ahmad.

Lebih lanjut dalam orasinya, ia menambahkan sebagai bentuk kepedulian terhadap Hanura, OSO dan para elit Hanura disarankan mendengarkan hati nurani para pengunjuk rasa.

“Pecat Sisca Dewi sebagai kader Hanura. Background moralnya kurang baik, punya banyak kasus. Banyak yang ngecap, dia pelakor dan pernah tertangkap dengan Roy Marteen dalam kasus narkoba. Hanura harus siapkan kader yang bisa membawa masyarakat ke depan menjadi lebih baik. Ulah Sisca Dewi tidak pantas dijadikan percontohan rakyat,” beber dia.

Ia juga menyitir pemberitaan media yang acap menulis Sisca Dewi seorang pelakor yang korbannya sudah banyak, mulai dari artis, politisi hingga pejabat negara. Modus yang dipakai Sisca Dewi adalah menakut-nakuti korban dengan menyebarkan foto dan video hasil rekayasa di media sosial. Publik geram dengan sikap nekat Sisca yang kini terjerat kasus pencemaran nama baik lantaran melakukan penggiringan opini dengan mengaku sudah menikah siri dengan BS.

“Beruntung, kebenaran terkuak. Pengakuan sepihak Sisca dimentahkan oleh penghulu bemama Hasan yang menjadi saksi di dalam persidangan beberapa hari lalu,” tambah dia.

Menanggapi aksi Laskar Hati Nurani, Berni Tamara selaku Ketua DPP Partai Hanura mengaku senang akan kepedulian para kader yang masih peduli dan mencintai Partai Hanura.

“Untuk diketahui, tuntutan teman-teman sudah ditindak lanjuti oleh Partai Hanura dengan SK Pemecatan Sdr. Sisca Dewi sejak 30 Juli 2018.,” ujar Berni.

Selanjutnya Berni Tamara menyerahkan SK pemecatan Sisca Dewi kepada perwakilan massa.

Temukan juga kami di Google News.