https://youtu.be/VqX2679995I

Jakarta – Setelah karnaval TK Kartika Probolinggo yang terletak di kompleks markas Kodim 0820 mengundang kontroversi karena para pesertanya dilengkapi mainan menyerupai senjata laras panjang.

Kini muncul video viral anggota TNI mengibarkan bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid. Pasalnya bendera hitam tersebut kerap dibawa oleh organisasi terlarang yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menanggapi hal tersebut, Jaringan Muslim Muda Jayakarta (JMMJ) pun meminta Panglima TNI Hadi Tjahjanto memberikan klarifikasi terkait anak buahnya yang membawa bendera milik HTI tersebut.

“Kelompok HTI yang sudah sah jadi kelompok terlarang di Indonesia itu kini merasa bangga seolah-olah diback up oleh TNI. Harusnya ini tidak boleh terjadi, Panglima TNI harus melakukan penertiban kepada anak buahnya,” tegas Ketua JMMJ Ahmad L, hari ini.

“Beri klarifikasi bagaimana peristiwa itu bisa terjadi,” kata dia.

Lebih lanjut, Ahmad juga meminta Hadi agar mengevaluasi secara total kepada semua anggotanya untuk tetap setia kepada NKRI.

“TNI jangan mau diadu domba oleh HTI. Ini adalah blunder setelah viral karnaval TK kini malah viral karnaval TNI bawa bendera milik HTI,” jelasnya.

“Pastinya, video ini semakin digoreng oleh kelompok HTI. Siapa yang berani sama HTI kalau TNI ada dibelakangnya,” beber dia lagi.

Ahmad juga mendesak agar viral video tersebut bisa cepat diselidiki dan dijelaskan kepada publik secara transparan. “Jangan ada motif yang ditutup-tutupi, kami tak ingin HTI masuk ke institusi negara. Harusnya TNI melawannya,” kata dia lagi.

Lebih jauh, Ahmad berencana akan menggelar aksi dan mengadu ke Presiden Jokowi dan Panglima TNI secara langsung agar bisa direspon secara serius.

“HTI sudah memainkan perang urat saraf untuk membenturkan institusi negara. Salah satunya adalah TNI. Kami minta kepada Panglima TNI agar bisa menjadi perhatian serius, jangan mau diadu domba,” pungkasnya.

 

https://youtu.be/2IvIOitVu00

Sumber: https://www.portal-islam.id/2018/09/viral-video-tentara-bangga-mengibarkan.html?m=1

Temukan juga kami di Google News.