Jakarta – Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi memprediksi ke depan masih akan banyak terjadi kasus salah ketik atau maladministrasi, karena masih buruknya kapasitas aparatur sipil negara.
“Ke depan akan masih banyak kesalahan dalam pengetikan karena Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pimpinan PNS banyak yang tidak paham fungsi dan tugas mereka, serta males baca buku. Yang diotak mereka hanya duit melulu,” tegas Uchok, Minggu (12/6/2016).
Menurut pengamat anggaran politik itu, kesalahan administrasi itu sebagai puncak gunung es dari persoalan besar yang ada di birokrasi. Hal itu sekaligus menunjukkan reformasi birokrasi belum membawa perubahan yang signifikan.
“Belum ada reformasi di instansi Kementerian atau lembaga negara lainnya,” ucap Uchok.
Kata Uchok, persepsi PNS dan pimpinannya terhadap reformasi birokrasi hanya duit remunerasi, gaji 13, gaji 14 dan Tunjangan Hari Raya (THR).
“Persepsi itu yang dianggap reformasi dan tak lebih dari itu yakni sambut duit remunerasi, gaji 13, gaji 14 dan dapat THR,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uchok memastikan para PNS akan ogah dan malas untuk melakukan perbaikan kelembagaan demi meningkatkan pelayanan dan kapasitas.
“Pasti PNS dan pimpinannya pada ogah dan males karena tidak ada duitnya,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan