Jakarta – Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menyerukam agar tidak membiarkan politik Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) kembali dimainkan di Pemilu 2019.

Sebab, menurut dia, jika isu sara itu dibiarkan maka sama halnya memberikan karpet merah untuk memecah belah bangsa.

“Isu sara ini tidak mungkin dibiarkan. Kalau dibiarkan akan jadi karpet merah untuk pecah belah bangsa kita,” tegas Effendi, saat diskusi bertema “Pemilu Damai Tanpa Politisasi SARA” di Cikini Menteng Jakpus, Senin (9/7/2018).

Lebih lanjut, Effendi mencontohkan fenomena bahaya SARA di belahan dunia yakni Suriah, Libya maupun negara-negara lainnya. Dia pun mengajak semua pihak khususnya parpol-parpol yang bertarung di Pemilu nanti untuk tidak mentolerir isu SARA.

“Jangan pernah kita tolerir isu sara dan jangan coba-coba katakan sara di forum-forum yang bisa pengaruhi gerak-gerik orang banyak,” ujarnya.

Dia melanjutkan jika isu sara ini terus dikelola dan di produksi oleh parpol maupun ormas maka sangat rentan sekali terjadi gejolak-gejolak di masyarakat.

“Kalau anda katakan itu hak saya, ya silahkan saja. Tapi negara melarangnya,” ucap dia.

Kata dia, sebenarnya bukan hanya di Indonesia saja yang melarangnya, tapi di beberapa negara lainnya juga sangat menentang rasisme.

“Kenapa dilarang, karena ini sangat sensitif bagi bangsa. Silahkan partai berjuang tapi jangan gunakan isu sara dalam meraup suara,” sebutnya.

“Konsekuensi sebagai warga bangsa harus tunduk. Bahwa politisasi sara itu gak boleh karena ada aturannya. Kalau itu boleh, ya negeri ini akan jadi hukum rimba,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.