Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan menolak keras isu Suku Ras Agama dan Antar Golongan (SARA) di Pilpres 2019. Pasalnya hal tersebut bakal berpotensi menimbulkan kebencian bahkan hingga pertikaian.

“PKS komitmen tolak politisasi sARa. Bagi PKS, yg tdk boleh adalah sebetulnya memberikan kebencian SARA,” kata Pipin saat acara diskusi bertajuk Pemilu Tanpa SARA yang diinisiasi Jaringan Muda Muslim Jayakarta (JMMJ) di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

PKS pun ingin melahirkan pemimpin bangsa uang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945 dan UUD 1945. Untuk itu Pipin kembali mengimbau seluruh pihak agar tidak memainkan isu SARA saat di Pilpres 2019.

Pilkada ini penting tapi belum hangat dibahas. Makanya pemilu 2019 akan sangat sengit. PKS ingin lahirkan pemimpin bangsa yang sesuai dengan Pancasila dan UUD, yang komit pada NKRI,” tuturnya.

Sementara itu Ismail Yusanto mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengatakan secara garis besar NKRI adalah harga mati dan perjuangkan adalah nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Untuk itu semua pihak diminta tak mainkan isu SARA di Pemilu 2019 mendatang.

“PKS katakan kita ingin berada di jalur demokrasi masuk di dalamnya nerkontribusi kpd bangsa dan negaranya. NKRI harga mati, kami perjuangkan nilai-nilai dan jadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kalau kita soal itu ya kita tolak isu seperti itu (isu SARA). Jangan manfaat kan isu agama untuk politik,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.