Jakarta – Ribuan aktivis 1998 dari berbagai elemen diantaranya Syarikat 98, Progres 98, Pena 98 dan Jari 98 menggelar pertemuan dan Diskusi Kenangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2018).

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum.

Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Di hadapan para aktivis 98, Faizal mengajak untuk memulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS.

“Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya.

Dikatakan dia, bahwa perjuangan reformasi 20 tahun ini dirinya baru menyadari ada penumpang gelap yang membawa spirit yang berbeda dengan ideologi dan nurani para aktivis 98, yakni PKS.

“Soekarno bisa bubarkan Masyumi, Soeharto bisa bubarkan PKI. Maka aktivis 98 harus bisa bubarkan PKS,” sebut dia lagi.

Para aktivis 98 yang ikut hadir itu pun menyambut positif seruan Faizal dan pekikkan “Bubarkan PKS”.

Dia mengatakan bahwa pihaknya sepakat untuk membubarkan PKS dan dijadikan common enemy alias musuh bersama. Faizal mengaku memiliki bukti bahwa Presiden PKS mendukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal.

“Segera umumkan kepada teman-teman di sini untuk persiapan rembug nasional. Bubarkan PKS, bubarkan PKS, bubarkan PKS,” jelas dia.

Kendati demikian, Faizal mengingatkan agar perjuangan dan perlawanan untuk membubarkan PKS bukan sebatas retorika semata namun harus konkret. Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme.

“PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal.

Lebih jauh, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia.

“Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.