Tribunrakyat – Untuk menghindari aksi tawuran antar warga yang kerap terjadi tiap bulan Ramadhan, warga Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat melalui RT/RW pada Ramadhan kali ini telah menyepakati lima kesepakatan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban diwilayahnya.

Lima kehendak warga Johar baru itu diantaranya, pertama, proses sesuai prosedur hukum terhadap pelaku kerusuhan / Tawuran / Narkoba / Miras / Senjata Tajam dan petasan. Kedua, jam operasional warnet, play station / komputer tidak boleh melebihi pukul 22.30 Wib.

Ketiga, warga dilarang kumpul-kumpul melebihi pukul 23.00 Wib yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. Selanjutnya, penempatan mobil patroli pada titik rawan dan melaksanakan razia kendaraan bermotor. Terakhir, seluruh elemen masyarakat dan tiga pilar berkewajiban untuk mengawasi kehendak warga Kecamatan Johar Baru.

Kapolsek Metro Johar Baru Kompol Wiyono meminta kepada anak buahnya untuk menyatu dengan warga dan menindaklanjuti lima kehendak warga Johar Baru.

“Ini adalah atensi dari Pak Kapolres Jakpus untuk melakukan pengamanan dilokasi rawan tawuran wilayah Johar baru. Targetnya zero tawuran dan tak ada gesekan hingga lebaran,” kata Wiyono, Rabu (8/6/2016).

Wiyono pun mengarahkan anak buahnya untuk fleksibel dalam melakukan sambang maupun berkunjung ke rumah warga.

“Fleksibel tapi kuncinya posko jangan sampai kosong,” ucapnya.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat telah mendirikan 49 pos keamanan (Pospam) di seluruh wilayah hukumnya. Setiap pospam dijaga oleh 20 personel dan dibagi menjadi dua sif. Namun ada perlakuan khusus untuk pospam di Kecamatan Johar Baru.

“Khusus Pospam di Johar Baru ditambah 100 personel, berpatroli malam hari. Mengingat kawasan tersebut rawan tawuran,” terang Kasubag Humas Polrestro Jakarta Pusat, Kompol Suyatno.

Dikatakan Suyatno, teknisnya adalah personel yang bersiaga ditugaskan untuk memantau dan membubarkan bila ada kelompok orang yang berkumpul hingga larut malam. Tempat keramaian seperti warnet yang buka hingga larut malam juga akan diminta tutup. Menurutnya, potensi tawuran semakin besar di saat banyak warga yang berkumpul.

“Tidak menutup kemungkinan untuk diamankan. Jika, kedapatan membawa senjata tajam, narkotika, ataupun benda yang akan digunakan untuk kejahatan lainnya akan diproses secara hukum,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.