Jakarta – Menghadapi masa depan Indonesia, sudah sepatutnya umat Islam, sebagai penduduk mayoritas negeri ini, terus menjalin dan meningkatkan persatuannya.

“Apalagi, dalam jangka pendek, menyongsong tahun politik 2018 dan 2019. Berbagai ormas dan kelompok Islam harus bersatu sekaligus mengenyampingkan “egoisme” masing-masing,” ungkap Ulama yang enggan disebutkan namanya.

Dalam rangka itu, kata dia, perlu diwaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah dan mengadu domba sesama umat dan ormas-ormas Islam.
Pesan-pesan tersebut itu bukan hanya kerap dilontarkan para ulama, tapi juga umara.

“Ulama akan selalu mengajak umat memperjuangkan persatuan,” jelasnya.

Kata dia, kebhinnekaan, bukan barang baru di Indonesia. Sejak dulu, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa, sudah berbhinneka. kalau ada yang mau memperjuangkan kebhinnekaan kesannya mau menambah kebhinnekaan.

“Yang perlu diperjuangkan persatuan dalam kebinekaan,” kata dia.

Dia mengingatkan ketika ada fitnah yang datang, umat dipesankan untuk melakukan tabayun. Termasuk jika ada fitnah terhadap para ulama. Rata-rata yang memfitnah dirinya selama ini adalah orang-orang yang gagal paham dan orang-orang yang hidupnya dari gagal paham.

Maka itu, Ulama mengajak umat untuk menjaga persatuan dalam Islam, ukhuwah Islamiyah, serta persatuan dalam kemanusiaan dan kebangsaan.

“Kita jaga kesatuan ini. Belum lagi terbit matahari kita sudah diajarkan persatuan,” seru dai yang dikenal bergaya bahasa dengan sastra tinggi ini.

Temukan juga kami di Google News.