Jakarta – Front Pembela Islam (FPI) bersama ormas Islam lainnya berencana akan menggelar apel siaga Nasional Anti-PKI di Monumen Nasional dan aksi kepung Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Mereka mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak meminta maaf terkait peristiwa 1965 dan memberi ruang bagi PKI.

“Kami kerahkan seluruh anggota FPI untuk mengepung Istana. Untuk mengamankan Pancasila dan menolak kebangkitan PKI,” tegas Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Rabu (1/6/2016).

Selain itu, tambah Rizieq, pihaknya juga meminta pemerintah melakukan pembubaran terhadap kegiatan berbau PKI.

“Kami tidak peduli akan dianggap sebagai kelompok pelanggar hukum. Jelas ada Tap MPRS-nya. Kita akan bubarkan semua kegiatan PKI di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Rizieq juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama kembali kepada Pancasila dan UUD 1945. Serta menolak segala perbuatan dan pemahaman yang bertentangan dengan nilai luhur pancasila.

“Mari tegakkan dan laksanakan tap MPRS XV tahun 1966. Tolak formalisasi rekonsiliasi dengan PKI karena akan membuka luka sejarah. Dan lakukan jihad konstitusi untuk menanggulangi komunisme,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.