Jakarta – Jelang momentum hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni nanti, Departemen Pendidikan dan Bacaan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Raden Deden berharap Pancasila bisa kembali menjadi alat pemersatu untuk melawan kolonialisme, liberalisme dan imperialisme.
“Pancasila jangan hanya dijadikan sebagai pajangan saja, melainkan sebagai alat pemersatu yang digunakan Indonesia untuk melawan cengkeraman asing,” tegas Raden, dalam diskusi bertema “Mahasiswa Bicara Pancasila: Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” yang diinisiasi Forum Obrolan Aktivis (FOA) Indonesia di Gedung Joeang 45, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Lebih lanjut, Raden memandang para mahasiswa selaku kaum intelektual harus belajar bersatu dan berjuang bersama untuk menjadikan Pancasila sebagai alat pemerintah untuk melawan penjajahan asing seperti zaman kolonial Belanda.
“Kita minta sumber daya alam bisa dikelola oleh pribumi Indonesia, bukan malah ketergantungan oleh pihak investasi. Perjuangan ini bukan semata-mata hanya perayaan saja tapi haruslah dijalankan,” beber dia.
Kata dia, sudah saatnya pertemuan kali ini bisa menjadi momentum ajang konsolidasi agar Indonesia tidak lagi dikendalikan investasi asing dan terjebak dalam gerakan ekonomi dunia. Ia pun menyayangkan sikap pemerintah yang dengan bangganya membuka seluas-luasnya untuk investasi asing.
“Ini loh yang membuat dominasi asing tetap mencengkeram Indonesia. Mari kembalikan role persatuan pada Pancasila untuk melawan dominasi investasi asing yang membuat Indonesia menjadi negara ketergantungan,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan