Jakarta – Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyatakan sudah seharusnya Presiden Jokowi untuk menghentikan segera pencaplokan Perusahaan Gas Negara (PGN) oleh Pertamina yang dikemas dengan nama holding atau penggabungan PGN ke Pertamina.

“Sudah seharusnya Jokowi hentikan pencaplokan PGN ke Pertamina,” kata Uchok, Jumat (27/5/2016).

Menurut dia, konsep penggabungan holding itu dinilai tidak jelas dan tidak disosialisasi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno ke publik. Penggabungan itu, kata Uchok, ada udang dibalik dibatu lantaran tujuannya bukan agar BUMN energi ini tidak untuk memperkuat secara manajemen kelembagaan, dan efisiensi keuangan.

“Juga agar rakyat sebagai konsumen dapat energi murah,” ucapnya.

Dikatakan Uchok, penggabungan itu cuma hanya pencaplokan PGN dan dihancurkan demi Pertamina agar akumulasi aset Pertamina bertambah besar guna memudahkan Pertamina dalam mencari tambahan utangnya.

Selain itu, lanjut Pengamat Anggaran Politik, pencaplokan PGN dituding hanya untuk “Cuci-Cuci Piring’ di PGN agar korupsi PGN yang saat ini sedang ditangani oleh Kejaksaan bisa lenyap dalam penggabungan ini. Oleh karenanya, kata Uchok, Jokowi segera ambil tindakan untuk menghentikan ulah Menteri Rini kali ini.

“Kalau Presiden tidak bisa, berarti publik bisa menilai dong bahwa Presiden takluk sama tante Rini,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.