Jakarta – Puluhan mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Pusat Utara kembali berunjuk rasa didepan Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Mereka mendesak agar segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (BANSOS) Kabupaten Halmahera Selatan senilai Rp 26 Milyar tersebut.

“Kejaksaan Agung RI harus turut berperan dalam menyelesaikan Kasus Korupsi dana bantuan social (Bansos) Kabupaten Hamahera Selatan tersebut,” tegas Koordinator aksi Ranjes Reubun.

Lebih lanjut, Ranjes mensinyalir ada bentuk pelanggaran hukum tindak pidana korupsi yang di lakukan oleh Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Muhammad Kasuba, beserta pejabat daerah lainnya, pada Dana Bansos yang merugikan Negara sebesar Rp 26 Milyar yang tak kunjung terselesaikan oleh pihak aparatur penegaak hukum.

Ranjes pun menyayangkan skandal korupsi dana Bansos pada Kabupaten Halmahera Selatan yang sudah sekian lama di tangani oleh pihak Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan sampai saat ini masih mengendap senyap tanpa kabar.

“Tak ada penanganan secara serius oleh Kejati Maluku Utara serta institusi penegak hukum lainnya,” ucapnya.

Ranjes pun menduga kuat adanya praktek persekongkolan atar lembaga penegak hukum baik Kejaksaan Tinggi Maluku Utara maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendiamkan kasus Korupsi tersebut. Hal persekongkolan antar lembaga penegak hukum bersama dengan Pemerintahan Daerah tersebut menyebabkan keadilan sulit untuk di tegakkan. Di sisi lain juga menghambat proses penegakan hukum serta mematikan gerak perekonomian masyarakat dan kemajuan daerah.

“KPK harus hentikan persekongkolan dengan pejabat Pemerintah Daerah Halmahera Selatan maupun kelompok kepentingan lainnya. Dan segera periksa Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba serta kroninya,” tandasnya.

Dalam aksinya tersebut, para demonstran juga membakar ban bekas dan memblokir setengah badan jalan.

Temukan juga kami di Google News.