TRIBUNrakyat – Aktivis ’98 Edysa Girsang resmi mendaftarkan diri ke DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Keikutsertaannya dalam Pilkada DKI 2017 bukan hanya sekedar partisipasi demokrasi, tapi lebih kepada mewujudkan komitmen perjuangannya semasa reformasi.

Eki, panggilan akrab Edysa mengatakan, pilihannya menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik untuk meraih kursi DKI 1 didasarkan pada sejarah panjang dirinya bersama partai berlambang banteng dengan moncong putih saat pemerintahan Orde Baru hingga era reformasi.

“Sebelum meledaknya peristiwa 27 Juli, saya sudah aktif berjuang untuk demokrasi yang waktu itu terpasung oleh otoritarian Soeharto. Bahkan hingga di era reformasi, kami di lingkaran aktivis ’98 melihat bahwa PDIP tetap konsisten berada di jalur perjuangan,” tegas Eki saat penyerahan berkas administrasi di DPD PDIP Jakarta, Minggu (24/04/2016).

Selain itu, lanjut Eki, sistem ketata negaraan Indonesia, dalam mengajukan pemimpin haruslah melalui mekanisme Partai.

“Demokrasi di Indonesia tidak terlepas dari partai politik,” ujar Eki.

Bila Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnuputri merestui dirinya untuk maju di Pilkada DKI, Eki menjelaskan, pihaknya juga akan melibatkan partisipasi masyarakat Jakarta, khususnya akar rumput untuk pemenangan. Sebab, menurut Eki, pelibatan masyarakat membuka ruang untuk mengekspresikan keresahannya atas pelayanan dari pemimpin sekarang yang dinilai masih kurang memuaskan.

“Kita libatkan masyarakat untuk pemenangan. Karena, bila saya terpilih, bukan berarti saya pribadi menang. Tapi, sesungguhnya rakyat lah yang menang. Karena, saya ini hanya pelayan yang siap melayani keinginan masyarakat kecil yang terpinggirkan,” tegas Eki.

Temukan juga kami di Google News.