Jakarta – Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menuding munculnya fenomena pembunuhan sadis mahasiswa terhadap dosen di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan pada 2 Mei bertepatan Hari Pendidikan Nasional karena kegagalan sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

“Kami tegaskan itu karena kegagalan sistem pendidikan kita,” tegas aktivis AMI Jami Kuna, Rabu (11/5/2016).

Menurut Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN LMND), peristiwa itu dilatarbelakangi tekanan nilai, dan sistem pendidikan yang cepat-cepat lulus sehingga membuat mahasiswanya frustasi.

“Berbagai macam situasi kampus telah membuat kurang nyaman mahasiswanya bahkan pembungkaman bagi yang kritis pun membuat mahasiswanya nekat melakukannya. Masalah pendidikan kita makin liberalisasi menuju pasar bebas,” terang dia.

Selain itu, tambah Jami, adanya ketidakberpihakannya negara kepada kemajuan rakyat telah menjadi mimpi buruk bagi keberlangsungan didunia pendidikan. Mulai dari mahalnya pendidikan sehingga tak terjangkau untuk rakyat miskin, dan kurikulum yang masih mengacu pada kepentingan modal (pengusaha).

“Bisa dikatakan pendidikan hingga hari ini tidak mampu mensejahterakan rakyat, tidak mampu membangun kemerdekaan bagi kemandirian bangsa. Serta banyak regulasi yang dikeluarkan
oleh pemerintah Indonesia telah meliberalkan pendidikan,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.