Jakarta – Polemik anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang tidak seharusnya diramaikan lebih lama. Pasalnya hal itu hanya masalah komunikasi.

Pengamat Politik Boni Hargens menilai, Saut hanya keliru dalam diksi atau pilihan kata.

“Korupsi memang sudah menjadi persoalan endemik. Semua profesi sudah terjangkit, begitu juga ormas. Kader berbagai organisasi juga banyak yang terjerat korupsi,”‘ ujar Boni hargens di Jakarta Rabu (11/5).

Boni meminta semua pihak perlu berjiwa besar dan saling memaafkan.

“Apalagi Saut hari ini melekat dengan institusi KPK. Kita harus menjaga KPK agar mereka bekerja dengan tenang. Kekhilafan seperti ini layak dimaafkan.

“Saya yakin tokoh-tokoh HMI di republik ini yang sudah banyak memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negeri akan arif dan memaafkan kekeliruan komunikasi seperti ini, ” kata Boni.

Dalam diskusi di TV One beberapa hari lalu, Saut antara lain mengatakan: “… karakter integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar, orang-orang cerdas…”

“Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tapi begitu jadi menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan….,” tambah dia.

KAHMI kemudian menuntut permintaan maaf dan meminta Saut menarik pernyataannya.

Temukan juga kami di Google News.