Jakarta – Gabungan massa terdiri dari Front Pancasila, Barisan Garuda Pancasila, Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Muslim dan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu menyayangkan tetap terselenggaranya The 3rd Asean Literary Festival 2016 di Taman Ismail Marzuki dari tanggal 5 s/d 8 Mei 2016. Menurut Koordinator Nasional gabungan massa tersebut Nanang Qosim, pembiaran penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi menyebarkan atau menggalang dukungan bagi paham ajaran komunisme di Indonesia.
“The 3rd Asean Literary Festival 2016 yang dilangsungkan pada 5 s/d 8 Mei 2016 di TIM, Jakarta merupakan salah satu dari beberapa kegiatan yang sangat berpotensi menjadi event penyebaran paham/ajaran komunisme di Indonesia. Upaya membenarkan pembantaian manusia dan upaya pemberontakan/makar PKI pada RI,” ujar Nanang, Minggu (8/5/2016).
Kata dia, ironisnya kegiatan tersebut telah dibiarkan untuk dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya (PMJ), bahkan pihak PMJ bertindak sebagai pengaman dan pengawal terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Setelah tindakan serupa juga dilakukan oleh PMJ pada perhelatan simposium “PKI” di Hotel Aryaduta, Jakarta beberapa waktu yang lalu. Sesuai dengan UU Polri fungsi kepolisian adalah sebagai bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Polri harusnya memperhatikan TAP. MPRS RI No XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran partai Komunis Indonesia. Pernyataan sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah NKRI bagi PKI dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran komunis/marxisme-leninisme,” jelasnya.
Selain itu, tambah Nanang, Polri juga harusnya memperhatikan UU RI No. 27 TA. 1999 tentang perubahan KUHP yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara. Pihaknya juga mendesak agar segera kembalikan fungsi Polri sebagai penegak hukum dalam upaya menindak setiap kegiatan yang menyebarkan/mengembangkan faham/ajaran komunis. Juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu agar siaga terhadap kebangkitan Gerakan Komunisme dengan gaya barunya yang mengatasnamakan penegakan HAM dan keadilan.
“Kepada LBH, Komnas Ham dan unsur lainnya untuk mengabdi atas sumpah setia pada UUD 1945 dan Pancasila. Tolak seluruh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” tandasnya.
Pihaknya juga berencana akan menggelar rapat akbar untuk konsolidasi nasional yang akan segera diselenggarakan di Jakarta, dengan membentuk Front-Front Siaga terhadap Kebangkitan Gerakan Komunis Gaya Baru.
Tinggalkan Balasan