Jakarta – Sekretariat Bersama Rakyat (Sekber) menyebutkan Jakarta Baru adalah Jakarta yang menjadi cita-cita bersama bagi 9,6 juta warganya. Jakarta yang menjaga NKRI dan kebhinekaan. Jakarta yang menjadi tempat interaksi bagi suku-suku, agama dan bahasa yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia.
“Jakarta Baru adalah miniatur universal bagi keindonesiaan kita. Jakarta Baru adalah Jakarta yang memprioritaskan pengembangan sistem angkutan umum massal. Pengembangan busway, penataan bus, pembangunan MRT dan Monorail. Jakarta Baru juga berbicara bagaimana pengendalian banjir, pengembangan situ dan waduk. Jakarta yang berani menormalisasi sungai dan salurannya. Jakarta dengan tanggul-tanggul yang kuat. Jakarta dengan sumur resapan dan lubang biopori yang mumpuni,” ungkap Ketum Sekber Mixil Mina Munir, Kamis (29/9/2016).
Menurut dia, Jakarta Baru menginginkan warga mempunyai rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas sosial, kesehatan dan olahraga. Jakarta Baru juga harus menyediakan ruang terbuka hijau, ramah terhadap anak dan lansia. Jakarta Baru bagi PKL adalah bagaimana tersedianya mall khusus bagi PKL, serta perbaikan pasar-pasar tradisional. Bagi pelajar, Jakarta Baru hanya dapat dinikmati jika setiap pelajar mempunyai Kartu Jakarta Pintar. Para guru ditingkatkan kompetensinya, setiap ruang kelas mendapat perhatian, buku-buku perpustakaan yang memadai dan tidak ada anak putus sekolah. Jakarta Baru harus mengembangkan Puskesmas rawat Inap. Pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat, menambah kapasitas tempat tidur dan pelayanan kesehatan di rumah susun dan pasar tradisional.
“Jakarta Baru adalah Jakarta yang melayani setiap warganya dengan baik disetiap kelurahan dan kecamatan, mempermudah perijinan, transparan dan cepat. Prinsip-prinsip demokrasi juga menjadi prasyarat utama serta menjunjung tinggi azaz keadilan dan hak asasi manusia dalam menyelesaikan persoalan,” tutur dia.
Dikatakan Mixil, tentunya kepemimpinan Jokowi-Ahok yang dilanjutkan oleh Ahok-Djarot tidak serta merta bisa menyelesaikan tugas diatas semudah membalik telapak tangan. Pergulatan melawan mafia anggaran, mafia proyek, budaya kemalasan, ketidakdisiplinan birokrat, serta kompleksitas masalah di Ibukota merupakan tugas berat dalam periode pertama. Sudah sangat banyak kemajuan dalam 5 tahun periode pertama Jakarta Baru, sudah banyak program telah dibuktikan.
“Tapi, juga masih banyak pekerjaan yang belum selesai dan harus dituntaskan,” ujarnya.
Untuk mewujudkan gagasan-gagasan ideologis tersebut, sambung Mixil, mengantarkan rakyat agar nyenyak dalam setiap mimpinya, menemani anak-anak agar riang gembira di taman bermain maka Sekber menyatakan mendukung kepemimpinan Ahok Djarot untuk melanjutkan Jakarta Baru 2017-2022. Dalam proses menuju kemenangan, Sekber menyiapkan tim pemenangan dengan mendirikan 203 posko Sekber untuk pemenangan Ahok-Djarot. Posko-posko berdiri di 5 Kota dan kepulauan seribu yang tersebar sebagai berikut: 36 Posko di Jakarta Pusat, 56 (Jakarta Utara), 45 (Jakarta Timur), 28 (Jakarta Selatan), 34 (Jakarta Barat) dan 4 posko di Kepulauan Seribu. 203 Posko Pemenangan itu akan digerakkan oleh ribuan Relawan Sekber.
“Dengan relawan yang militan dan terlatih kami akan keluar masuk gang-gang sempit, menggetuk setiap pintu rumah warga untuk melawan issue SARA, mensosialisasikan program Jakarta Baru dan memastikan tidak ada satupun suara yang hilang saat Pilkada 15 Februari nanti. Semoga Allah SWT meridhoi upaya baik kita, menjaga kebhinekaan Indonesia, menjamin masa depan Eko, Sigit, Bambang, Nita dan jutaan anak-anak bangsa lainnya, serta melapangkan jalan kebangsaan sesuai cita-cita mulia para pendiri republik ini,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan