Jakarta – Kuasa Hukum Terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan mempertanyakan zat korosif yang berada ditubuh I Wayan Mirna akibat menyeruput es kopi Sianida di kafe Oliver kepada ahli Toksikologi dari Australia Michael David Robertson.

Pasalnya, pada kesimpulan pemeriksaan telah menyebutkan bahwa Mirna telah tewas akibat material korosif.

Menurut David, sesuatu hal yang memiliki PH sangat tinggi atau sangat basah atau PH sangat rendah atau asam dan juga ada kondisi medislah yang menyebabkan adanya korosif, termasuk borok.

“Saya asumsikan ada sianida dan sianida itu yang menyebabkan korosif dan kemudian lenyap atau menghilang dalam tubuh. Tapi bukti-bukti menunjukan tidak ada sianida sehingga sulit ditafsirkan. Jadi mungkin hal itu disebabkan oleh hal lain,” terang David, Rabu (21/9/2016).

Otto kembali menyinggung dua kemungkinan sianida masuk, dari hidung dan mulut. Jika sianida yang masuk dari mulut, maka masuk ke lambung dan didistribusi ke seluruh tubuh. Lantas Otto mempertanyakan David, bagian mana saja yang bakal dilaluinya dan apakah kematian harus selalu dengan autopsi?”

“Pengalaman saya, untuk menentukan penyebab kematian, dilakukan analisa toksikologi untuk tambahan setelah dilakukan autopsi secara menyeluruh. Karena biasanya autopsi menyeluruh dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian,” jelasnya.

Selanjutnya, Otto menjelaskan soal barang bukti BB 1 dan 2 yaitu es kopi vietnam yang diminum Mirna. BB 1 ada kopi di gelas +- 150 ml dan BB 2 kopi yang dituang dalam botol +- 200 ml.

“Saya diberi gelas bahwa itu gelas yang dipakai di kafe dan saya melakukan dua eksperimen terpisah, yang saya lakukan pertama mengisi air ke dalam gelas sampai penuh maka volumenya ekuivalen dengan 370 ml. Dan artinya kalau gelas ini benar-benar terisi penuh sampai bagian paling atas yakni 370 ml. Dan kedua saya isi air sampai batas 1 cm bagian tepi atas gelas (sesuai kebiasaan karyawan kafe) dan saat saya ukur cairan dalam gelas jumlahnya ekuivalen dengan 320 ml. Kalau kemudian dikurangi 20 ml untuk satu seruput maka jumlah cairan yang tersisa seharusnya 300 ml. Akan tetapi bukti yang tercantum adalah 350 ml. Artinya ada selisih 50 ml yang berasal entah darimana,” papar ahli.

“Maka dari sini tidaklah mungkin ada sisa 50 ml. Dan ini belum termasuk dikurangi saat Hani mencicipi kopi,” lanjutnya.

“Sehingga saya katakan tidak ada bukti toksikologi yang masuk dari mulut,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.