Jakarta – Puluhan massa menamakan dirinya Himpunan Masyarakat Peduli Jakarta menggelar aksi damai di Patung Kuda Indosat, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Mereka meminta Partai Politik agar tidak mengusung calon boneka sebagai kandidat untuk maju di Pilgub DKI, karena selain tidak akan mensejahterakan rakyat, justru hanya menjalankan perintah pemodal.

“Tolak calon boneka bertarung memperebutkan kursi DKI 1. Sandiaga Uno adalah anak angkat keluarga Soeryadjaya yang jelas-jelas penyandang dana Ahok,” tegas Koordinator aksi Adin.

Dalam aksinya, pengunjuk rasa membawa 2 Boneka Ondel-ondel beserta alat musiknya dan membentangkan spanduk serta poster bertuliskan ‘Sandiaga Uno Cagub Boneka, Sandiaga – Ahok sama saja, dan Sandiago Uno Korup’.

Lebih lanjut, Adin menduga Sandiaga Uno terlibat sejumlah kasus korupsi, penipuan, pencucian uang (money laundry). Kata dia, boneka sedang di rencanakan di pasang untuk memecah belah suara lawan, di usung, dibiayai agar seolah-olah benar-benar ikut dalam kompetisi meskipun di yakini akan kalah ataupun kalau menang segala kepentingan pemodal tidak akan berubah, apalagi hilang.

Saniaga cagub Boneka“Calon dan calon boneka jelas bersekutu, meskipun terkadang terlihat kontra, agar publik terkecoh, seolah bahwa calon bonekapun seolah adalah calon yang sebenarnya, yang akan siap memimpin dengan gaya, sifat yang berbeda namun bertujuan sama,” terangnya.

Adin mengharapkan DKI haruslah di pimpin pemimpin cerdas juga tanpa tekanan, tidak pantas seorang calon amatiran, boneka hanya bertarung untuk memecah suara. Calon boneka jelas di setting (akal-akalan) di paksakan, diibaratkan Mike Tyson bakal kalah bertinju melawan Stephen Hawking?

“Di Jakarta, kami mencurigai ada calon boneka, dengan pendukung yang juga mengatakan bahwa mereka adalah orang yang anti Ahok, teriak kencang menyuarakan perlawanan melawan ahok, padahal sesungguhnya mereka adalah orang yang berkeinginan untuk menangnya Ahok. Maka itu semua parpol untuk tolak calon boneka, sebelum pendaftaran dibuka,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.