Jakarta – Beberapa bangunan tempat ibadah Pekong dan Vihara di Kota Tanjung Balai Sumatera Utara menjadi sasaran amukan warga lantaran dipicu persoalan pengeras suara tempat ibadah, sekira pukul 23.00 Wib, pada Jumat (29/7).
Adapun tempat-tempat yang berhasil didata adanya tindakan pembakaran dan pengerusakan masing-masing itu adalah
Pertama, di Pantai Amor melakukan pembakaran terhadap isi dari 1 unit Vihara dan 3 unit klenteng serta 3 unit mobil dan 3 unit sepeda motor dan 1 unit betor.
Kedua, di Jl Sudirman melakukan pengerusakan terhadap barang-barang yang ada didalam 1 unit klenteng.
Ketiga, Jl Hamdoko merusak barang-barang yang ada dalam 1 unit klenteng dan 1 unit praktek pengobatan Thionghoa serta 1 unit sepeda motor.
Keempat, Jl KS Tubun merusak barang-barang yang berada dalam 1 unit klenteng dan 1 unit bangunan milik Yayasan Putra Esa di Jl Nuri.
Kelima, Jl Imam Bonjol membakar barang-barang yang ada dalam 1 unit Vihara.
Keenam, Jl WR Supratman merusak isi bangunan Yayasan Sosial dan merusak 3 unit mobil.
Ketujuh, Jl Ahmad Yani merusak pagar Vihara.
Delapan, Jl Ade Irma membakar barang-barang yang ada dalam 1 unit klenteng.
Jenis barang-barang yang dibakar maupun yang dirusak oleh massa didalam Vihara dan Klentang tersebut adalah berupa :
– peralatan sembayang (Dupa, gaharu, lilin, minyak dan kertas)
– meja, kursi, lampu, lampion, patung Budha, gong.
Aparat Kepolisian pun langsung melakukan penjagaan dan Pam dilokasi Vihara dan klenteng serta di berikan Police line.
Sementara, sekira pukul 04.30 wib konsentrasi massa sudah mulai membubarkan diri.
Tinggalkan Balasan