Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku perekonomian dunia/global sedang goncang dan sulit bahkan terus merosot kebawah. Jokowi menyatakan geopolitik juga hal demikian. Perang di Timur Tengah menyebabkan pengungsi berbondong-bondong menuju ke Eropa.

“Terorisme kita lihat hampir ada disemua negara, selalu ada kejadian Bom bunuh diri dan dimana-mana. Inilah realita yang harus dihadapi dibarengi geopolitik tidak mendukung. Semua mengalami kesulitan-kesulitan itu. Semua negara tidak ada yang lolos tekanan ekonomi global,” ungkap Jokowi saat memberikan sambutan penutupan Rapimnas I di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Bahkan, kata Jokowi, ada juga perekonomian yang turun mendekati minus 3 dan 7 dan ada juga pemimpin negaranya yang jatuh karena ekonominya turun.

“Itulah kesulitan yang ada. Tekanan seperti itu menekan perjuangan RI. Ini adalah sebuah keadaan tidak normal dan harus diselesaikan dengan cara-cara tidak biasa,” terangnya.

Dikatakan Jokowi, dengan bekerja normal saja tidak mungkin bisa keluar dari situasi seperti itu. Sekarang dibutuhkan kecepatan dan kebijakan yang cepat agar cepat juga bisa diantisipasi. Oleh sebab itu, kata dia, kondisi stabilitas keamanan sangat dibutuhkan oleh negara Indonesia.

“Banyak investor, pengusaha yang sekarang ini menyakini memberikan kepercayaan bahwa stabilitas politik kita dianggap sangat baik. Ini patut kita syukuri,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.