Jakarta – Kelompok buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Gerakan Buruh Indonesia (GBI) mengklaim sebanyak satu juta buruh akan mengikuti aksi May Day dalam memperingati hari buruh, Minggu (1/5/2016).

Aksi yang bakal digelar didepan Istana dan dirayakan di Gelora Bung Karno (GBI) itu masih mendapatkan perhatian dan sorotan oleh sejumlah pihak terkait perayaan momentum tersebut.

Salah satunya adalah Ketua Badan Investigasi Independen Pemantau Kekayaan Pejabat dan Pengusaha RI (BII-PKPPRI) Darsuli Saputra. Seperti pendapat aktivis dan para tokoh lainnya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga sependapat agar buruh dalam menunaikan perayaannya jangan terlalu berlebihan, dan tetap menghormati hak-hak masyarakat pengguna jalan lainnya.

“Menyampaikan pendapat dimuka umum diatur dalam Undang-Undang (UU), dan dalam aksinya tetap kondusif serta tak anarkis. Juga harus tetap hormati pengguna jalan yang lain dan tidak sampai ganggu ketertiban umum,” ungkap Darsuli, Senin (25/4/2016).

Lebih lanjut, Darsuli merasa miris jika para buruh justru menjadi alat politik dan nafsu para petinggi serikatnya. Seperti kejadian aksi buruh mengatasnamakan KSPI yang berunjuk rasa di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta yang mendukung sahkan PPP kubu Djan Faridz demi tegaknya demokrasi. Dalam demo tersebut, kata dia, nampak jelas buruh seolah menjadi alat nafsu partai politik untuk kepentingan tertentu.

“Kami minta agar akar rumput buruh yang ada dibawah jangan tersesat dan dipolitisir dengan demo-demo yang bernuansa politis itu,” cetusnya.

Lebih jauh, Darsuli pun mengakui bahwa massa buruh itu akan kerap dijadikan lahan basah oleh kepentingan tertentu.

“Buruh kasian jika mau diajak panas-panasan, sementara yang di elit atasnya malah main politik. Cara begini yang membuat serikat buruh terpecah belah dan tidak bersatu,” tuturnya.

Sementara itu, Darsuli pun menyarankan agar perayaan May Day, buruh tidak harus aksi turun kejalan tapi bisa juga gelar kegiatan positif lainnya yang bermanfaat bagi sesama.

“Mendingan bikin acara baksos, pasar murah, istighosah, atau donor darah itu lebih manfaat sekali. Daripada buang-buang duit buat perayaan,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.