Jakarta – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyesalkan sikap Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang tidak pernah menyinggung aksi penyanderaan Anak Buah Kapal (ABK) yang diduga oleh kelompok Abu Sayyaf di Filiphina.

“Para korban ABK adalah buruh juga. Ini adalah peristiwa keempat kalinya penyanderaan yang telah terjadi. Tapi Menaker tidak pernah menyinggung soal mereka,” ungkap Presiden KSPI Said Iqbal, Rabu (13/7/2016).

Lebih lanjut, Iqbal menilai pemerintah melalui Menaker terkesan tidak pro aktif dalam memberikan perlindungan kepada para pelaut yang disandera tersebut.

“Ini pajak terus diambil, tapi pemerintah dalam hal ini Menaker tidak melakukan perlindungan. Harusnya, Menaker pro aktif, karena ini masalah buruh,” kata dia.

Lebih jauh, Iqbal mendesak agar Menaker segera mundur dari jabatannya. Selain itu, lanjut Iqbal, KSPI memastikan akan concern terhadap aksi penyanderaan ABK asal Indonesia, dengan menggunakan strategi Internasional yakni melalui organisasi ILO.

“Itu dilakukan jika pemerintah tidak berdaya. Serikat pekerja pelaut merupakan anggota ILO. Jadi bisa saja pemerintah kita tuntut di sidang International ILO,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.