Jakarta – Pengamat Anggaran dan Politik Uchok Sky Khadafi menilai keberadaan staf khusus bidang intelijen yang bakal diduduki eks Kepala BNN dan Kepala Densus 88 Komjen (Purn) Gories Mere memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang percaya kepada sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.

“Keberadaan staf khusus bidang intelejen ini, hanya memperlihatkan bahwa Presiden kurang percaya kepada sosok Sutiyoso,” tegas Uchok, Senin (11/7/2016).

Lebih lanjut, Direktur Centre Budget Analysis (CBA) itu mengungkapkan pengangkatan Sutiyoso menjadi kepala BIN bisa dinilai publik sebagai sosok yang salah dalam menduduki BIN ini. Sehingga perlu diangkat orang yang lebih dipercaya, melebihi sosok Sutiyoso.

“Padahal, kalau Presiden pintar, tidak perlu mempublikasi staf khusus intelejen atau mengangkat secara formal penasehat Intelijen. Cukup diangkat secara diam-diam saja, dan tidak perlu publikasi,” beber Uchok.

Menurut Uchok, agar kerja dan kinerja staf khusus intelijen ini harus seperti ‘hantu’, bekerja tidak kelihatan tapi hasil memuaskan Presiden. Jika staf khusus intelijen dan sosial ini dipublikasi sudah jelas hanya menghabiskan anggaran saja.

“Yang kerjanya tidak bisa diukur karena akan saling tumpang tindih dengan lembaga negara yang sudah ada,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.