Jakarta – Terpidana kasus Bom Bali pertama Ustad Ali Imron menyampaikan ucapan permintaan maafnya kepada para Duta Besar luar negeri atas apa yang telah dilakukannya dalam aksi teror yang pernah ia lakukan kala itu.

“Saya juga meminta maaf kepada keluarga korban atas aksi teror saya. Saya menyadari bahwa aksi teror saya adalah perbuatan yang salah,” ungkap Ali Imron dalam acara Forum Kajian Ramadhan dan Buka Puasa Bersama bertema ‘Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia’ di Masjid Al Fataa Jl. Menteng Raya No. 58 Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).

Nampak hadir Direktur Wahid Foundation yang juga putri Gus Dur Yenny Wahid, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, perwakilan Duta Besar, Mantan Panglima Komando Jihad Maluku Ust Jumu Tuani, Cendikiawan muslim Ust Sa’dullah Affandi, dll.

Ali Imron mengaku saat Amrozi tertangkap, dirinya sudah memiliki niatan untuk menghentikan teror-teror yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, pengakuan lainnya dia juga beberkan mulai dari keterlibatan beberapa aksi teror di Indonesia usai pulang dari Afghanistan dengan meracik bom yang dia dapat dari toko kimia, toko amunisi dan toko bahan peledak.

“Saya adalah orang yang sering terlibat dalam rangkaian Bom Bali. Saya adalah orang yang mengajarkan orang bunuh diri. Saya juga adalah orang yang meracik bom dan saya pun orang yang mengatur bom bali,” beber dia.

Ali Imron pun menyatakan dukungannya terkait adanya program deradikalisasi. Dukungannya itu dipraktekkan bukan dengan cara ceramah maupun tausiyah melainkan memberikan pembekalan apa pengertian teroris itu. Dulu kelompoknya melakukan aksi teror tersebut atas dasar Jihad Fisabilillah tetapi sekarang ia merasa sadar bahwa itu adalah salah dan sangat salah.

“Jadi apabila sekarang ada perjuangan untuk deradikalisasi maka ayo kita semua dukung itu karena perbuatan teror itu adalah perbuatan yang sangat salah. Dan pada saat ini saya akan sangat semangat untuk membuat Deradikalisasi. Dan keinginan saya maka jadikan Islam itu Islam yang Rahmatan Lil Alamin dan Islam yang penuh dengan kecintaan. Oleh karena itu mari kita semua Umat mari kita berdamai dan berlomba-lomba pada kebajikan,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.