Jakarta – Tidak lama lagi Kepolisian RI berusia 70 tahun pada 1 Juli 2016. Siapakah tokoh yang berhasil membangun Polri pada masa lalu? Nama Kapolri Pertama Jend. Pol. Purn. R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo telah terpatri di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

“Apabila kita memasuki Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, kita akan melihat patung sosok Jenderal Polisi yang menjadi Kapolri pada 29 September 1945 sampai dengan bulan Desember 1959 itu. Jenderal Soekanto merupakan sosok yang sederhana, dan berhasil membangun pondasi organisasi Polri,” demikian disampaikan Jend. Pol. Purn. Awaloedin Djamin, mantan Kepala Polri, Senin (27/6/2016).

Dikatakan dia, Jenderal Soekanto kelahiran Bogor, Jawa Barat pada 7 Juni 1908, diakui memikul tugas berat pada masa tugasnya. Bisa dibayangkan, hanya dalam hitungan hari pasca Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Soekanto harus mengomandani Polri. Pada saat itu Soekanto tidak memiliki staf dan kantor. Sejak dilantik, Soekanto melakukan konsolidasi aparat kepolisian. Dia pun menolak tawaran dari Inggris agar masuk menjadi Civil Police. Soekanto mengkonsolidasikan kepolisian terutama wilayah Jawa dan Sumatera. Satu kepolisian untuk seluruh wilayah Indonesia. Susunan organisasi Polri berhasil dibentuk. Kapolri di Mabes Polri, Kepala Polisi Provinsi, Kepala Polisi Karesidenan, Kepala Polisi Kabupaten dan Kepala Polisi Kecamatan.

“Soekanto pula yang meningkatkan Akademi Kepolisian menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Awaloedin, pada jabatannya R.S. Soekanto berhasil mendirikan organisasi kepolisian modern. Yang dilakukan antara lain, mendirikan Polisi Perairan, Seksi Polisi Udara, mendirikan Polisi Perintis, Polisi Lalu Lintas, Polisi Kereta Api, membangun Polisi Wanita, Laboratorium Kriminal, Mendirikan Interpol, dan membentuk bidang-bidang lain, yang mendukung operasional Polri.

“Pada masa revolusi menyatakan, Polri adalah combattan, menentang Kovensi Jenewa, dan secara nyata ikut mempertahankan Kemerdekaan RI,” papar Awaloedin.

R.S. Soekanto memulai karir sebagai polisi pada tahun 1930. Persatuan Purnawirawan Polri dan dikukuhkan oleh Presiden KH. Abdurrahman Wachid, mengangkatkan R.S. Soekanto sebagai Bapak Kepolisian Republik Indonesia. Sebelumnya pada tahun 1961 R.S. Soekanto mendapat penghargaan Satya Lencana Peringatan Perjuangan, Satya Lencana  Karya Bhakti, Satya Lencana  Jana Utama, Satya Lencana  Karya Setya Kelas 1. Kemudian pada 1 Juli 1968 Presiden Soeharto menyematkan bintang Mahaputra Adiprama Kelas II, dan masih banyak lagi anugerah yang diberikan kepada Jenderal R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Pejuang dan Bapak Kepolisian RI itu, meninggal pada 25 Agustus 1993. Sebab itulah, Jenderal Pol. Purn. Soekanto Tjakradiatmodjo oleh beberapa organisasi kemasyarakatan akan diusulkan kepada pemerintah untuk dianugerakan sebagai Pahlawan Nasional.

“Pak Kanto dekat dengan Bung Hatta. Beliau adalah sosok pemimpin yang jujur dan sederhana yang diimpikan Bangsa Indonesia,” kata Prof. Dr. Meutia Hatta.

Temukan juga kami di Google News.