Jakarta – Bantahan pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri yang dianggap tidak tepat lantaran menabrak UU dan tradisi organisasi yang berjalan dengan memangkas lima angkatan mulai mendapat respon publik.

Kaukus Muda Indonesia (KMI) menegaskan bahwa anggapan dipilihnya Tito itu memotong generasi adalah tidaklah tepat. Justru menurut Ketua KMI Edi Humaidi, mempercepat proses reformasi ditubuh Kepolisian dan sudah tepat karena memenuhi syarat.

“Pemotongan generasi itu tidak tepat. Karena setiap perwira tinggi Polri yang berbintang tiga semuanya pantas untuk menjadi Kapolri tinggal mana yang terbaik dan yang paling tepat,” tegas Edi, Sabtu (18/6/2016).

Selain itu, kata Edi, dukungan publik justru lebih tinggi terhadap pencalonan Tito menuju Trunojoyo 1 dibanding segelintir pihak yang kontra maupun yang asal-asalan menggugat.

“Lihat saja, sentimen positif dari media massa maupun media sosial. Dari kalangan bawah atas ikut nimbrung ada harapan tinggi kepada Tito untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” terang dia.

Apalagi, lanjut Edi, tantangan Kepolisian ke depan tidaklah ringan malah semakin berat, misalnya saja dalam menghadapi ancaman terorisme global yang masih aktif menyasar Indonesia sebagai targetnya.

“Tito punya keahlian khusus dan pengalaman yang luar biasa dalam menangani terorisme. Juga memiliki kemampuan komunikasi dan kordinasi dengan institusi penegak hukum lainnya, misalnya Kejaksaan dan KPK,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.