Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Willy Prakarsa menyarankan agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian membuat laporan polisi secara pribadi terkait laporan Indoleaks tentang dugaan penerimaan aliran dana dari pengusaha daging Basuki Hariman jika dinilai hoaks.

“Kapolri sebaiknya melaporkannya secara pribadi. Jika laporan yang dikemukakan @inaleaks itu adalah fitnah yang tak mendasar,” ungkap Willy, hari ini.

Lebih lanjut, Willy menilai ada pihak yang ingin memancing kegaduhan dengan mengadu domba antara KPK dan Polri. Padahal, Ketua KPK Agus Rahardjo sendiri menyebut pengawas internal sudah memeriksa kamera CCTV yang merekam dugaan perusakan barang bukti oleh 2 mantan penyidik KPK. Menurut Agus, dugaan perusakan barang bukti itu tidak terekam kamera CCTV.

“Ini kan ngarang-ngarang aja. Harus bisa dipertanggung jawabkan itu laporannya @inaleaks. Jangan sebar berita bohong lagi, ditengah Polisi sedang membongkar skandal hoaks Ratna Sarumpaet,” jelasnya.

Willy pun menuding ada konspirasi lebih jahat lagi yakni operasi intelijen untuk pembunuhan karakter seseorang. Kata dia, ada grand desain pihak-pihak tertentu untuk menciptakan polemik ditengah-tengah masyarakat.

“Bisa diperkarakan ini kalau beneran hoaks. Ada operasi intelijen untuk menutupi isu Ratna Sarumpaet,” kata dia.

“Hukum kok katanya-katanya. Laporkan saja jangan cuma bisa sebar hoaks, apa negeri ini sedang darurat hoaks,” ucap Willy lagi.

Selain itu, Willy memandang gertakan Amien Rais yang akan akan membongkar dugaan kasus korupsi besar yang mengendap di KPK merupakan upaya untuk melakukan serangan kepada kubu Jokowi – Ma’ruf.

“Jangan-jangan Amien yang langsung reaksioner itu sedang dalam keadaan panik. Sehingga dia tampil ingin menyerang balik. Sebaiknya fokus saja dengan pemeriksaan dia sebagai saksi didalam kasus Ratna,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.