Jakarta – PENGAMAT ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan langkah pemerintah yang mengeluarkan berbagai kebijakan kesejahteraan masyarakat, seperti kartu Indonesia pintar (KIP), kartu Indonesia sehat (KIS), kartu keluarga sejahtera (KKS), dan program beras sejahtera dapat menjaga kestabilan daya beli masyarakat di tengah hantaman kurs dolar Amerika Serikat yang terus menguat terhadap rupiah.

Menurutnya, meski sumber dana yang digunakan berasal dari Bank Dunia (World Bank), pada hakikatnya kebijakan pemerintahan Jokowi di bidang kesejahteraan rakyat tersebut sesungguhnya bisa membuat inflasi terkendali, yakni berada pada kisaran 3,2%.

Ichsan menambahkan inflasi semakin lebih terkendali terutama dengan adanya transfer daerah dan dana yang disalurkan kepada masyarakat untuk menjaga kesejahteraan kehidupan masyarakat saat ini.

“Kartu-kartu itulah (KJP, KIP,KIS) yang sesungguhnya membuat inflasi jadi terkendali, apalagi dengan adanya transfer daerah semakin membuat daya beli masyarakat tetap terjaga, padahal situasi sebenarnya tidak seperti itu,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pada akhir pekan kemarin rupiah ditutup melemah meski BI menaikkan suku bunga. BI dan pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar.Sekaligus dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Kebijakan pemerintah menaikkan suku bunga acuan, kata Ichsanuddin, memang berpotensi menghambat pertumbuhan, tetapi untuk sementara diperlukan guna menjaga stabilitas nilai tukar dan agar rupiah tidak melemah terlalu dalam. Minggu lalu, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level 5.75%.

Dalam Rapat Dewan Gubenur (RDG) BI yang diselenggarakan kemarin, pemerintah juga memperkenalkan sebuah instrumen baru yang dinamakan domestic non-deliverable forwards (DNDF) yang diharapkan bisa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. DNDF ialah transaksi forward yang penyelesaiannya dilakukan secara netting dalam mata uang rupiah di pasar valuta asing domestik.

Ichsan juga mengusulkan agar Indonesia tetap berada pada program IMF atau Wold Bank agar dapat mengetahui strategi yang mereka jalani.

Temukan juga kami di Google News.